Posts

PEMBAHASAN SOAL LATIAN BIOSFER

Image
1 5.  Sebaran tipe vegetasi Indonesia dari barat ke timur adalah.... A. sabana - hutan hujan - hutan musim B. sabana - hutan musim - hutan hujan C. hutan hujan - sabana - hutan musim D. hutan hujan - hutan musim -sabana E. hutan musim - hutan hujan - sabana Pembahasan Hutan musim (tersebar di Jawa dan NTT) - dipengaruhi iklim musim. - terdiri dari satu jenis tumbuhan seperti angsana dan jati. - pohon-pohon meranggas di musim kemarau dan tumbuh kembali di musim hujan.  Hutan hujan tropis (tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua). - terdapat di darah dengan curah hujan tinggi. - bedaun lebat, jenis tumbuhan heterogen. - pohon dililiti oleh tumbuhan merambat seperti rotan. - sinar matahari sulit menembus tanah. - kelembaban tanah tinggi. Hutan sabana (tersebar di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara). - terdapat di daerah dengan curah hujan minim. - merupakan padang rumput dan semak belukar. - dimanfaatkan untuk peternakan seper

FLORA ENDEMIK INDONESIA BAGIAN TENGAH

Image
KANTONG SEMAR Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Caryophyllales Famili : Nepenthaceae Genus : Nepenthes L. Kantong semar (Nepenthes) merupakan tumbuhan yang termasuk dalam famili Nepenthaceae yang monogerik, yaitu famili yang hanya memiliki satu genus. Famili tersebut merupakan salah satu dari tiga famili tumbuhan berbunga yang ketiga-tiganya dikenal sebagai tumbuhan pemangsa. Morfologi kantong Nepenthes adalah kunci utama dalam determinasi jenis-jenis tumbuhan tersebut.  Namun untuk beberapa jenis, karakteristik-karakteristik akar dan daun juga sangat penting untuk diperhatikan dalam menentukan jenis Nepenthes spp. Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15–20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya, walaupun ada beberapa spesies yang tidak memanjat. Pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya (misalnya serangga, pacet, an

FLORA ENDEMIK INDONESIA BAGIAN TENGAH

Image
POHON EBONI Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Klas : Dicotyledonae Ordo : Ebenales Famili : Ebenaceae Genus : Diospyros Spesies : Diospyros celebica Bakh. Eboni dikenal dengan nama daerah kayu hitam dan termasuk kedalam famili Ebenaceae dengan daerah sebaran alami di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Utara. Tinggi pohon dapat mencapai 40 m dengan diameter batang mecapai 100 cm dan memiliki banir yang tingginya bisa 4 m. Ciri utama jenis ini kayu terasnya berwarna hitam dengan garis-garis coklat kemerah-merahan. Eboni tumbuh pada berbagai jenis tanah asalkan cukup sarang dan tidak terlalu asam. Pembibitan dilakukan secara generatif dengan menyemaikan biji/ benih atau panyapihan anakan alam. Musim buah eboni biasanya sekitar bulan September s/d Nopember dengan jumlah bijinya 1.100/kg Musim berbunga Maret-Mei, buah masak Oktober-Desember.  Pemanenan dengan cara dipanjat, hindari dari jatuhan karena rentan

FLORA ENDEMIK INDONESIA BAGIAN TIMUR

Image
                                                              POHON MATOA Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Sapindales Famili : Sapindaceae Genus : Pometia Spesies : P. pinnata Nama binomial : Pometia pinnata Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman buah asli khas Papua, Matoa berasal dari keluarga (family) rambutan (Sapindaceae). Matoa sebenarnya tumbuh liar di hutan-hutan Papua, sejenis tumbuhan pohon besar, tinggi pohon rata-rata 16 meter dengan diameter rata-rata maksimum 90 cm.  Matoa berbuah sekali dalam setahun, berbunga pada bulan Juli hingga Oktober.  Matoa merupakan buah musiman yang berbuah pada bulan September-Nopember.  Distribusinya di Papua terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 mdpl. Tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal.  Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim

FAUNA ENDEMIK INDONESIA BAGIAN TENGAH

Image
                                                                  BABI RUSA Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Mammalia Ordo: Artiodactyla Famili: Suidae Genus: Babyrousa Spesies: Babyrousa babyrussa Babirusa merupakan hewan endemik Sulawesi, Indonesia. Babirusa yang dalam bahasa latin disebut sebagai Babyrousa babirussa hanya bisa dijumpai di Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya seperti pulau Togian, Sula, Buru, Malenge, dan Maluku. Sebagai hewan endemik, Babirusa tidak ditemukan di tempat lainnya. Sayangnya satwa endemik ini mulai langka. Sang binatang endemik Babirusa, mempunyai tubuh yang meyerupai babi namun berukuran lebih kecil. Yang membedakan dari babi dan merupakan ciri khas babirusa mempunyai taring panjang yang mencuat menembus moncongnya. Lantaran bentuk tubuh dan taring yang dipunyainya hewan endemik Sulawesi ini dinamakan babirusa. Satwa yang terancam punah ini terdiri atas tiga subspesies yang masih bertahan hidup sampai sekarang yaitu;

FAUNA ENDEMIK BAGIAN BARAT

Image
                                                  BADAK BERCULA SATU Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Perissodactyla Famili: Rhinocerotidae Genus : Rhinoceros Sesies : Rhinoceros sondaicus Badak bercula satu atau sering masyarakat Indonesia sebut sebagai  Badak Jawa ini merupakan salah satu jenis binatang mamalia yang angka dengan cirri-ciri khusus adanya satu cula diatas bagian kepalanya, badanya ditutupi oleh kulit yang menyerupai mozaik seperti baju baja. Bulu yang dimiliki badan bercula satu ini sangatlah sedikit dan tidak Nampak, bulu abu-abu atau abu-abu cokelat ini membungkus hampir seluruh pundak, punggung dan pantatnya. Namun untuk bagian lehernya pembungkusnya agak terlihat kecil dibandingkan dengan badak lainnya dan masih tetap membentuk seperti pelana pada pundak. Ukuran tubuh badak bercula satu ini berkisar antara  3,1 – 3,2 meter dan tinggi badan mencapai antara 1,4 -1,7 meter. Dan survey telah mencapai terdapat badak bercula satu yang berat

FAUNA ENDEMIK INDONESIA BAGIAN TIMUR

Image
                                                               WALLABI Kingdom: Animalia Filum: Chordata Kelas: Mamalia Ordo: Diprotodontia Famili: Macropodidae Nama ilmiah spesies ini adalah Macropus agilis dan biasa disebut agile wallabi dalam bahasa Inggris.  Marsupialia ini hidup di savana berdataran rendah dan bersarang di vegetasi yang rimbun.  Walabi suka hidup berkelompok, terdiri dari kurang lebih 10 individu dalam setiap kelompok dan tidak menutup kemungkinan setiap kelompok yang ada bergabung membentuk suatu kelompok yang lebih besar (IUCN, 2008).  Walabi merupakan marsupialia terbesar yang ditemukan di Papua.  Wallabi nampak mirip kangguru tapi lebih kecil, panjang tubuh 60-70cm dan berat 6-8 kg, jika diperhatikan nampak mempunyai ciri-ciri khas, tubuhnya tertutup oleh mantel rambut yang berwarna abu-abu  kecoklatan,  beberapa bagian nampak lebih terang yaitu leher bagian bawah ke arah ekor, sampai ujung ekor. Kepala tampak runcing, telinga tegak.